RaPuH

Opick - Rapuh

detik waktu terus berjalan
berhias gelap dan terang
suka dan duka tangis dan tawa
tergores bagai lukisan

seribu mimpi berjuta sepi
hadir bagai teman sejati
di antara lelahnya jiwa
dalam resah dan air mata
kupersembahkan kepadaMu
yang terindah dalam hidup

meski ku rapuh dalam langkah
kadang tak setia kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah padaMu

maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintaiMu
dalam dadaku harap hanya
diriMu yang bertahta

detik waktu terus berlalu
semua berakhir padaMu

Saturday, April 17, 2010

BelajaR dan Mengajar.Mengapa?

Maksud hadis: Daripada Saad bin 'Ubadah, daripada Abi Abd Rahman as-Sulami, daripada Uthman bin Affan ra, daripada Nabi SAW bersabda:
"Sebaik-baik kamu adalah sesiapa yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya"
(Riwayat oleh Bukhary, Abu Daud, Tirmizi, Nasaie, Ahmad dan ramai lagi).

Sebuah Hadis daripada Abu Hurairah ra. , bahawa Baginda Nabi SAW bersabda, maksudnya:
“Sesiapa yang menunjukkan ke jalan kebaikan, akan diberi kepadanya pahala sebanyak mana pahala orang yang melaksanakan kebaikan tersebut, tanpa kurang sedikit pun daripada pahala mereka semua itu. Seterusnya sesiapa yang menunjukkan ke jalan kesesatan, akan diberi kepadanya dosa, sebanyak mana dosa orang yang telah melaksanakan kesesatan tersebut, tanpa kurang sedikit pun daripada dosa-dosa mereka semua itu.”
Diriwayatkan oleh Imam Abu Hanifah Bin Nukman daripada Hammad bin Ibrahim berkata:
“Dibentangkan amalan seseorang dan diletakkan di atas satu timbangan, ternyata ringannya. Seterusnya didatangkan pula sesuatu yang besar seolah-olah awan, maka diletakkan di atas satu timbangan yang lain, maka ternyata benda tersebut memberatkan timbangannya. Maka dikatakan kepadanya: “Tahukah kamu apakah benda ini?” . Maka Dia menjawab: “Tidak tahu”. Maka diberitahu kepadanya: “Inilah kelebihan ilmu yang engkau mengajarkannya kepada orang lain.”

JOm Baca.

Nukilan ini dari (Hujjatul Islam) Imam Ghazali:

Jika ALLAH Azza wa Jalla menginginkan kebaikan bagi seseorang, ia akan membuat orang itu dapat melihat aib-aibnya. Orang yang memiliki basiroh (mata hati) yang tajam akan mengetahui aib-aibnya. Jika ia telah mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat mengubatinya. Namun kebanyakan orang tidak mengetahui aibnya sendiri. Manusia dapat mengetahui kotoran yang terdapat di mata temannya, tetapi ia tidak mampu melihat ranting di depan matanya.

Barangsiapa hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia hendaklah menempuh empat jalan berikut :

1. Duduk di hadapan seorang guru yang mampu mengetahui keburukan hati dan pelbagai bahaya yang tersembunyi di dalamnya. Kemudian ia mempasrahkan dirinya kepada guru dan mengikut petunjuknya dalam bermujahadah membersihkan aib itu. Ini adalah keadaan seorang murid dengan syeikhnya dan seorang pelajar dengan gurunya. Guru akan menunjukkan aib-aibnya dan cara merawatnya, tetapi di zaman ini guru seperti ini amat sukar dicari.

2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki basiroh (mata hati yang tajam) dan berpegang pada agama. Ia kemudian menjadikan temannya itu sebagai pengawas yang mengamati keadaan, perbuatan serta semua aib batin dan zahirnya sehingga ia dapat memperingatkannya. Demikian inilah yang dahulu dilakukan oleh orang-orang yang cerdik, orang-orang yang terkemuka dan para pemimpin agama.

Umar RadiyaLlahu 'anhu berkata : "Semoga Allah merahmati orang yang dapat menunjukkan aib-aib kepadaku."

Ketika Salman mengunjunginya, beliau berkata : "Cuba sebutkan perilakuku yang tidak engkau sukai."

Salman menolak dengan halus. Tetapi beliau terus memaksa. Akhirnya Salman berkata : "Aku mendengar engkau makan dengan 2 lauk dan memiliki 2 pakaian: satu engkau memakainya di siang hari dan satu lagi engkau memakainya di malam hari."

"Selain itu adakah hal lain yang engkau tidak sukai?" Tanya Saidina Umar.

"Tidak"

"Sesungguhnya dua perbuatan yang engkau sebutkan tadi telah kutinggalkan," ucap beliau.

Beliau (Saidina Umar RadiyaLlahu 'anhu) pernah bertanya kepada Huzaifah. "Engkau adalah sohibus sir (orang yang mengetahui pelbagai rahsia. Di antaranya Huzaifah mengetahui siapa yang munafik dan siapa yang bukan munafik) RasuluLlah sallaLlahu 'alaihi wasallam yang dapat mengenali orang munafik. Apakah engkau melihat tanda-tanda kemunafikan pada diriku?"

Perhatikan, Saidina Umar dengan kedudukan yang agung dan mulia masih mencurigai dirinya. Semakin cemerlang akal seseorang dan semakin tinggi kedudukannya, ia akan jarang berbangga hati dan semakin sering mencurigai dirinya sendiri. Yang kedua ini juga sudah sukar untuk dicari. Sedikit teman yang mahu berterus terang dan menunjukkan aib kita.

3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan musuh-musuhnya. Sebab, pandangan yang penuh kebencian akan berusaha menyingkap keburukan seseorang. Boleh jadi manfaat yang diperolehi seseorang dari musuh yang sangat membencinya dan suka mencari-cari kesalahannya adalah lebih banyak dari teman yang suka bermanis muka, memuji dan menyembunyikan aib-aibnya.

Namun, sudah menjadi watak manusia untuk mendustakan ucapan musuh-musuhnya dan menganggapnya sebagai ungkapan kedengkian. Tetapi, orang yang memiliki mata hari jernih mampu mengambil pelajaran dari pelbagai keburukan dirinya yang disebutkan oleh musuhnya.

4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali melihat perilaku tercela seseorang, maka ia segera menuduh dirinya sendiri juga memiliki sifat tercela itu. Kemudian ia tuntut dirinya untuk segera meninggalkannya. Sebab, seorang Mukmin adalah cermin bagi Mukmin lainnya. Ketika melihat aib orang lain ia akan melihat aib-aibnya sendiri.A

bukan Qaseh Yang tulis.
* Penulis adalah salah seorang Moderator Agama iLuvislam. Beliau juga aktif menulis dan berdakwah melalui blog beliau:
1. Hidup Ini Mencari Mencari Mati Yang Sempurna
2. Tahu, Faham & Amal

Saturday, February 27, 2010

Happy birthday hubby..

Hari ini hari Sabtu 27 FeB 2010.Hari lahir si ayah…3 malam berturut-turut aku bermimpi buruk..setiap subuh hari bercerita dengan si ayah…si ayah berkata..itu hanya mimpi…hati aku pun berdetik sebegitu…sambil berdoa dan berzikir didalam kereta ketika perjalanan ke tampat kerja. Saban hari itulah masa untuk aku berzikir..sibuk melayan keletihan diri selepas kerja, solat pun tak seperti..kalau Isyak tu bacaannya pun agak kurang jelas melayan mengantuk..tak sabar rasanya kepala nak berlabuh dibantal. Harapkan si ayah melayan karenah si anak hendakkan itu dan ini..nampak gayanya si ayah masih lagi bertahan.
Hari ini berita kurang gembira. Kenalan rapat agak kritikal .doktor kata 50/50 banyak pendarahan..untuk melahirkan.rahimnya pula terpaksa dibuang.. Ishkk..aku pun musykil macam tak percaya pun ada..jelas dimata …dia datang sambil tersenyum dan kami jalan-jalan dikuantan parade.usia kandungan kami sama .hati ingin rasanya untuk pergi melawat tapi .. aku sendiri pun tak kuat untuk pergi ke Kuala Lumpur. Hanya si ayah sebagai wakil pergi melawat ..harap-harap dia selamat. Mungkin ada rahmat disebaliknya..tuhan itu maha pengasih..aku percaya dengan Qada dan Qadarnya.

Thursday, February 25, 2010

Ibadah oh ibadah..mari kita kongsi artikel ni..

Apakah kita pernah mengalami malas beribadah? Terasa berat untuk tilawah atau tidak merasakan kenikmatan ketika membaca Al Qur’an atau sholat? Atau mungkin merasa susah untuk bangun malam untuk qiyamulail?

Padahal jam loceng bertik-tok, sudah di off, alarm hp juga sudah di off tapi ketika berdering tetap terlelap dalam tidurnya, tidak kedengeran akhirnya mati-mati sendiri atau bangun dengan setengah sadar matikan loceng trus tidur lagi. Padahal biasanya dengan mudah bisa bangun. So.. Apa yang terjadi dengan diri kita?

Atau mungkin kita pernah merasakan mulut ini terasa berat ketika melantunkan ayat-ayat Al Qur’an atau mengucapkan salam kepada saudara kita. Atau mungkin kita pernah mengalami kekok, ngomong tak lancar, tersangkut sangkut fikiran jadi ‘blank’ ketika kita presentasi, ngajar atau ngisi halaqah/pengajian meskipun sebelumnya sudah mempersiapkan materi. Ada apa dengan kita?

Jika hal-hal seperti itu terjadi pada diri kita, maka segeralah kita evaluasi diri. Ada apa dengan diri kita? Keadaan seperti ini jangan dibiarkan begitu saja, lama-kelamaan akhirnya terbiasa. Seperti halnya penyakit, kalau sudah ada gejala segera periksa ke doktor dan minum ubat biar tidak ‘kasep’ dan segera sembuh. Begitu pula dengan ruhiyah kita, kalau sudah ada gejala osteoporosis ruhiyah seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya (lihat arsip) maka segera kita mutabaah diri kita, bagaimana hubungan kita dengan Allah dan apa yang sudah kita lakukan?

Jangan-jangan kita banyak maksiat yang kita kerjakan hingga menghalangi amalan-amalan kita. Mungkin kita tidak bisa menjaga dari hal-hal yang makruh bahkan diharamkan oleh Allah sehingga menghalangi organ tubuh kita untuk beribadah kepada-Nya. Misalnya, kita menggunakan mata untuk nonton sinetron meski cuma satu atau dua jam, tunggu saja nanti kemungkinan besar malamnya kita akan susah bangun untuk qiyamulail. Mata kita akan susah untuk bangun, kalaupun bangun kita sholat dengan mata yang ngantuk. Atau mungkin kita ga bisa bangun malam karena siangnya mata kita ga bisa gadhul bashar. Karena kita tak menjaga mata kita dari hal-hal yang tidak berguna bahkan mengandung maksiat, akhirnya Allah pun tidak menjaga mata kita untuk beribadah padaNya.

Selain mata, telinga juga perlu kita jaga. Bisa jadi kita susah bangun malam karena kita tidak menjaga telinga kita. Telinga kita gunakan untuk mendengarkan gosip atau muzik-muzik jahiliya bahkan kadang bisa terngiang-ngiang dalam memori kita karena seharian yang didengar muzik-muzik itu. Akhirnya malamnya telinga kita tidak kedengeran dering jam loceng atau alarm hp bahkan suara adzan, Na’udzubillah.

Selain itu mulut tak kalah pentingnya untuk dijaga. Karena mulut itu pula yang banyak menjerumuskan manusia terutama wanita ke dalam neraka, Na’udzubillah. Karena mulut bisa menjadi sarana gibah, fitnah, caci-maki, dsb. Bisa jadi tidak lancarnya kita waktu persentasi, ngajar atau ngisi halaqah adalah karena mulut ini telah bermaksiat sebelumnya. Padahal jika ruhiyah kita fit maka kita bisa dengan mudah ngomong, kadang mengalir begitu saja apa yang kita sampaikan bisa dengan mudah memberikan contoh-contoh dan penjelasan yang sebelumnya belum terpikirkan oleh kita, tiba-tiba aja ‘cling’ muncul di otak kita, itu semua karena ilmu dari Allah.

Friday, November 13, 2009

Mari mengenal anak kita


Mari mengenal anak kita.Ibu atau bapa yang lebih mengenali anak-anak? Sembilan bulan ibu mengandung, sekian bulan lagi merawat sambil menyusui, ditambah sekian tahun membesarkan anak. Apakah kita sudah mengenal anak kita? Mungkin sudah, mungkin juga belum, atau mungkin baru sebagian?Wallahua’lam.

Sebagai orangtua, ibu dan ayah memiliki tuntutan untuk memahami anak-anaknya. Apalagi dengan semakin kompleksnya kehidupan moden, semakin banyak variasi dan pilihan kehidupan, maka semakin besarlah tuntutan untuk hal ini. Mahu sekolah di mana?

Jika kita sebagai ibu dan bapa kurang mengenal sifat dan keadaan anak, berkecenderungan untuk salah pilih. dar hal kecil, seperti salah memilihkan baju sehinggakan mengundang pembaziran sebabb sianak tidak mahu memakai. Anak juga tidak mahu kesekolah kerana sekolah yang dipilih adalah tidak kena dengan minatnya.

kita ibu bapa asyik memberi arahan, lepas tu memberi nasihat .akhir sekali sianak buat tak tahu saja lantas mengabaikannya.masuk telinga kiri ..keluar telinga kanan.

Ada 2 bahagian mengenal anak.

1. Pertama, mengenal anak sesuai konsep yang ada, iaitu menurut agama, dan menurut ilmu tentang anak. Dengan catatan, sebagai muslim, jika konsepsi ilmu tentang anak bertentangan dengan konsepsi yang ada dalam Islam, maka kita perlu mendahulukan konsepsi agama.

2. Bahasan kedua adalah mengenal anak sesuai keunikan diri masing-masing, dengan dasar pemahaman bahwa ”tidak ada dua manusia yang sama persis serupa” (individual difference/ unique being). Dalam bahasan ini lebih kepada bagaimana kita sebagai orangtua mengenal anak melalui pengamatan.

Bahasan Pertama, mengenal anak menurut Islam dan ilmu tentang anak.
Islam mengatakan bahwa setiap anak dilahirkan fitrah, suci, bersih, tanpa dosa. Orangtunya-lah yang telah menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi. Artinya anak tak mungkin divonis bersalah sejak lahir. Bahkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhary tersebut, telah menyebutkan pihak mana yang telah mengambil berat merubah anak yang fitrah, iaitu ibu dan bapa.

Dari konsep ini, kita perlu membezakan antara bakat bawaan dan penyimpangan. Bakat bawaan tak mungkin buruk. Buruk di sini maksudnya, bakat bawaan tak mungkin langsung menentukan anak masuk neraka. Allah SWT Maha Adil tak mungkin memberikan seseorang bakat yang langsung menuju neraka.

Tak ada bakat mencuri, berzina atau bakat musyrik. Mencuri terjadi karena contoh atau karena kekurangan, karena iri atau karena ketidak tahuan dan lain sebagainya. Lain halnya dengan bakat "keras". Maksudnya sifat bawaan yang cenderung pantang menyerah, teguh pendirian, yang secara bakat ini bakat yang baik namun boleh jadi akan muncul dalam perilaku ngotot, mau menang sendiri dan susah dinasehati atau diyakinkan orang. Bakat bawaan ini perlu diasah dan diarahkan sehingga tidak berkembang menjadi negatif misalnya menjadi pemarah dan sombong.

Di sinilah peranan ilmu tentang anak, baik itu Psikologi Anak, maupun Pendidikan Anak. Dalam ilmu-ilmu tersebut dibahas tentang berbagai sifat dan karakter yang bahkan dapat diukur dengan berbagai ujian. Juga tentang nilai kecerdasan.

Mengenai nilai kecerdasan, kita perlu juga mengetahui bahwa Islam menghargai nilai usaha. Pahala seseorang dilihat dari niatnya, bukan hasilnya. Oleh karena itu, jika-pun kecerdasan terbatas namun amalnya banyak (anak rajin), tetap harus dihargai tinggi. Dalam dunia materialisme ini, nilai tertinggi diberikan kepada nilai hasil prestasi yang semua diukur dengan materi atau kuantitatif. Ini berbeza dengan konsepsi Islam. Sebagai orangtua, kita harus pandai memotivasi anak berbakat, namun harus juga pandai mengapresiasi anak yang berusaha.

Dalam Ilmu Psikologi dikenal istilah ”under-achiever”, yaitu anak yang mendapatkan prestasi di bawah dari kemampuan yang dimilikinya. Dengan mengenal batas kemampuan anak membuat kita mampu menilai apakah mereka sudah berusaha dengan baik atau masih terkatagori under-achiever.

Selain mencuba mengetahui sifat dan krekter bawaan anak, kita juga perlu memahami apa yang disebut oleh para pakar sebagai “tahap-tahap perkembangan”. Anak lahir sebagai bayi, kemudian semakin lama semakin besar, ini adalah perjalanan kehidupan sesuai prosesnya. Masalah proses adalah masalah fitrah. Setiap orang berkembang dengan proses. Dalam Al-Qur’an juga ada disebutkan tentang proses penciptaan dalam kandungan, dan kemudian di luar kandungan sampai tua dan mati.

Pendidikan anak dalam Islam, menurut Sahabat Ali bin Abitahalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan usia:


1. Tahap BERMAIN (“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain), dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
2. Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
3. Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.
Ketiga tahapan pendidikan ini mempunyai krekteristik pendekatan yang berbeda sesuai dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Begitulah kita cuba memperlakukan mereka sesuai dengan sifat-sifatnya dan tahapan hidupnya.

Selamat aqidahnya, Benar ibadahnya, Kukuh akhlaknya, Mempunyai kemampuan untuk mempunyai penghasilan, Jernih pemahamannya, Kuat jasmaninya, Dapat melawan hawa nafsunya sendiri, Teratur urusan-urusannya, Dapat menjaga waktu, Berguna bagi orang lain.

Insya Allah, Dia Akan Mengajar kita dengan pahala terbaik, sesuai jerih payah kita, dan Semoga kita kelak bersama dikumpulkan di Negeri Abadi. Amin. Wallahua’lam,

Thursday, November 12, 2009

perkongsian ilmu


Assalamualaikum,
sedikit perkongsian ana dengan semua.................
selamat membaca..



Tolong beritahu si dia, aku ada pesanan buatnya..
Tolong beritahu si dia, cinta agung adalah cintaNya..
Tolong beritahu si dia, cinta manusia bakal membuatnya alpa..
Tolong nasihati sia dia, jangan menyintaiku lebih dari dia menyintai Yang Maha Esa..
Tolong nasihati si dia,jangan mengingatiku lebih dari dia mengingati Yang Maha Kuasa..
Tolong nasihati si dia, jangan mendoakanku lebih dari dia mendoakan ibu bapanya..
Tolong katakan pada si dia, dahulukan Allah kerana di situ ada syurga..
Tolong katakan pada si dia, dahulukan ibu bapanya kerana di telapak itu syurganya..
Tolong ingatkan si dia. Aku terpikat kerana imannya bukan rupa..
Tolong ingatkan si dia. Aku lebih cintakan zuhudnya bukan harta..
Tolong ingatkan si dia. aku kasihinya kerana santunnya..
Tolong tegur si dia, bila dia mula mengagungkan cinta manusia..
Tolong tegur si dia, bila dia tenggelam dalam angan-angannya..
Tolong tegur si dia, andai nafsu mengawal fikirannya..
Tolong sedarkan si dia. Aku milik Yang Maha Esa..
Tolong sedarkan si dia. Aku masih milik keluarga..
Tolong sedarkan si dia, tanggungjawabnya besar kepada keluarganya..
Tolong sabarkan si dia, usah ucap cinta di kala cita-cita belum terlaksana..
Tolong sabarkan si dia, andai diri ini enggan dirapati kerana menjaga batasan cinta..
Tolong sabarkan si dia, bila jarak mejadi penyebab bertambah rindunya..
Tolong pesan padanya. Aku tidak mahu menjadi fitnah besar kepadanya..
Tolong pesan padanya. Aku tak mahu menjadi punca kegagalannya..
Tolong pesan padanya aku membiarkan Yang Esa menjaga dirinya..
Tolong khabarkan pada si dia. Aku tidak mahu melekakan dia..
Tolong khabarkan pada si dia. Aku mahu dia berjaya dalam impian dan cita-citanya..
Tolong khabarkan pada si dia, jadilah penyokong dalam kejayaanku..
Tolong sampaikan pada si dia. Aku mendambakan cinta suci yang terjaga..
Tolong sampaikan pada si dia,cinta kerana Allah tidak ternilai harganya..
Tolong sampaikan pada si dia, hubungan ini terjaga selagi dia menjaga hubungan dengan Yang Maha Kuasa..
Tolong sampaikan kepada si dia kerana aku tidak mampu memberitahunya sendiri

Hanya engkau Ya Allah mengetahui siapa si dia..

Moga pesananku sampai padanya walau aku sendiri tidak mengetahui siapa dan dimana si dia..

Moga dia seekor lebah yang sentiasa memuji keagungan Yang Maha Kuasa memasuki taman larangan dengan sopan santunnya dan bertemu mawar berduri yang terjaga oleh tuannya..

Simpanlah pesanan ku ini sehingga engkau bertemu diriku suatu hari nanti

Apabila kau ingin berteman,Janganlah kerana kelebihannya, Kerana mungkin dengan satu kelemahan,Kau mungkin akan menjauhinya

Andai kau ingin berteman,Janganlah kerana kebaikannya,
Kerana mungkin dengan satu keburukan,Kau akan membencinya

Andai kau inginkan sahabat yang satu, Janganlah kerana ilmunya,
Kerana apabila dia buntu,Kau mungkin akan memfitnahnya

Andai kau inginkan seorang teman,Janganlah kerana sifat cerianya,
Kerana andai dia tidak pandai menceriakan,Kau mungkin akan menyalahkannya

Andai kau ingin bersahabat,Terimalah dia seadanya,Kerana dia seorang sahabat,Yang hanya manusia biasar30;.

Jangan diharapkan sempurna,Kerana kau juga tidak sempurna, Tiada siapa yang sempurna

Tapi bersahabatlah kerana Allah..



Monday, November 2, 2009

CERITA YATI MATH.

Hari ni cikgu Yati bersemangat nak mengajaR matematik. Berkoran-koran kertas memasuki mesin RESO. No more helper...time2 petang..kepanasan nih PAR pun hilang entah kemana.Sessi ulangkaji balas cikgu yati bila aku tegur.. Aku angguk pendek dan sedang berehat di ruang rehat sambil membaca harian METRO.

"Takde kelas ker...cikgu Qaseh??.. ada..jawab aku pantas....sambil mata melirik ke tajuk2 di surat kabar... "aku tengah FOKUS"cikgu Yati hilang dari pandangan.
Aku di kelaS level bawah..kelas budak-budak malas...Belum lagi bagi Salam sudah bagitahu tak nak belajar... Cikgu..apa kata hari ni kita berehat jerr...mohd syafiq tersengeh menampakkan giginya yang putih...Mata aku dibulatkan.. Nak berehat duk rumah.. , "kata aku"
Baru 5 soalan dibincangkan ....PranGGGGG... aku dengar cermin tingkap dipecahkan..aku sambung lagi... PrannGGGG.. bunyi lagi...dengar pulak budak-budak menjerit ... cikgu orang gaduh cikgu..orang gaduh kata budak-budak aku.... "biar kitaorang pegi tolong.. "kata bebudak lelaki"" aiKK tak payah.. duduk tempat kamu.. aku menggunakan kuasa VETO...PranGGGG lagi sekali dipecahkan tingkaP...... eh..kelas cikgu yati.... aku tengok bergegas pengawas mengawal keadaan.. budak mengamuk dipeluk mereka yang ramai...dibawa turun ke aras bawah...guru disiplin mengambil alih bagi menenangkan budak itu.
Kenapa Yati.. aku bertanya.... ishhhh takut la saya cikgu qaseh...dia mengamuk ke saya... dia mengacu kaca ..kesaya...nak pukul saya..."kata cikgu yati.
apa yati dah buat dekat dia...soalan inspektor polis dah keluar...Akak ... saya bebel satu kelasss... sebab keja saya yang lepas mereka tak buat.. saya kata .. awak tak kesian ker kat MAk DAn AYAh awak.. hari-hari bagi belanja kat awak datang ke sekolah..AwaK semua tak reti menghargai orang tua awak..MALASS.. tetiba dia bangun dan sepak-sepak pintu marah...cikgu jangan sebut MAK AYAH..kata dia....MAk AyaH aku tak peduli hal aku...aku hidup berdikari...dia marah tiba-tiba macam kena rasuk.. kata saya lagi..OK .. kalau macam tu CIKGU minta maaf kat kamu.. cikgu minta maaf ni...dia marah lagi ..dia pecahkan cermin tingkap.. ambil kaca dan mengacu pada saya... dia mental la akak......saya cepat suruh pengawas yang ada bawa dia turun ...
oh..ye ke..?? nasib baik awak tak apa-apa..psikik kot yerr?? balas aku
JOM kita pegi makan... sampai di KAntin .. seorang guru tengah melayan pelajar mengamuk itu... sebaik cikgu Yati melangkah masuk... dia memaling bangun mengambil kerusi nak dilayangkan kepada cikgu yati...Biasala.. cikgu mengawal keadaann... TengkinG.... HaiKKKK...
budak itu diam menikus dikalangan cikgu-cikgu yang tengah makan. awak ni.. beruntung boleh duduk makan semeja dengan cikgu.... apa nak layang-layang kerusi ni...?marah cikgu-cikgu...
cikgu yati tenang saja ...
semua guru memerhati dia...pandangannya di alih ke bawah meja....dan dibawa oleh guru kaunseling...
Guru kaunseling jugak tukang PujuKK.....
keesokkan nya .. budak itu elok dan minta maaf pada cikgu yati... dia ada masalah dengan familynya kata cikgu kaunseling...

MORAL: sediakan insurans sebaiknya.dalam kelas pun ada bahayanya .. nasib baik kaca tu tak menusuk badan cikgu yati.. alhamdulillah.