RaPuH

Opick - Rapuh

detik waktu terus berjalan
berhias gelap dan terang
suka dan duka tangis dan tawa
tergores bagai lukisan

seribu mimpi berjuta sepi
hadir bagai teman sejati
di antara lelahnya jiwa
dalam resah dan air mata
kupersembahkan kepadaMu
yang terindah dalam hidup

meski ku rapuh dalam langkah
kadang tak setia kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah padaMu

maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintaiMu
dalam dadaku harap hanya
diriMu yang bertahta

detik waktu terus berlalu
semua berakhir padaMu

Tuesday, June 17, 2008

Takut KehilanGan



Setelah manusia dapat sesuatu, dia memiliki sesuatu, maka timbul pula suatu kesedihan, keresahan. Apa dia? Takut hilang sesuatu. Maka ada orang bersedih kerana hilang sesuatu. Hilang harta, hilang anak, hilang suami, hilang isteri. Dia berdukacita. Terkadang-kadang dia hilang punca. Mengapa harus demikian?

Laa tahzan! Jangan bersedih. Bukankah segala apa yang Allah kurniakan kepada kita itu hanyalah pinjaman sementara. Tiada yang kekal.

“ Tiap sesuatu di muka bumi ini akan binasa. Yang kekal hanya wajah Tuhanmu yang maha suci, maha mulia.” ( Ar-Rahman 55: 26-27 )

Allah beri dan Allah akan tarik balik bila-bila masa sahaja.. Allah beri kita harta, Allah juga menariknya kembali. Bukankah itu adapt yang meminjam? Kita hanyalah meminjam harta daripada Allah SWT. Dan jika pun kita katakana bahawa kita pemegang amanah Allah, maka sifat orang yang memegang amanah itu kepada sang empunya.

Ketahuilah, hidup kita, mati kita, semua yang kita miliki adalah milik Allah.

Mata ini bukan milik saya. Suatu masa ia akan kabur dan hilang begitu sahaja. Telinga, mulut yang boleh berkata-kata, tangan yang boleh bergerak, tubuh yang ada tenaga, yang boleh berjalan, kaki yang boleh melangkah ke mana saja, semuanya ini adalah pinjaman sementara. Berapa lama? Hanya Allah yang mengetahui.

Maka jika itu kita yakini, apabila kita kehilangan sesuatu, apakah kita akan bersedih? Tidak, kita tidak akan bersedih.

Ada orang kehilangan anak, lantas dia bersedih. ,mengapa mesti dia bersedih? Sekiranya dia yakin bahawa anak itu milik Allah swt, dan sudah tiba masanya untuk dia mengembalikan semula anak itu kepada Allah, serahkan kepada Allah yang memiliki anak itu.

Ada orang kehilangan harta benda, seberapa banyak pun… kalau kita yakin bahawa itu milik Allah dan sudah tiba masanya untuk ia kembali kepada Allah, mengapa harus kita berdukacita?

“(Sifat orang beriman, sifat orang yang takut kepada Allah, sifat orang yang tunduk kepada Allah ), ialah mereka yang ditimpa musibah atau bencana, ( apa pun bentuk musibah dan bencana itu) , mereka berkata :`Kita dating dari Allah, Kita akan kembali kepada Allah`.”

0 comments: